Minggu, 27 Februari 2011

SUNGAI INDAH YANG MENGALIR KE SURGA

Inspirasi-ku,
Sungai indah yang mengalir ke surga

Ya Tuhanku,

Terhentak hati-ku
dengan hadirnya Is...(inisial kawan SMP)
yang meluluhkan kasih
...dan Sayang di mana hati-ku bersiap
mencari sungai indah yang mengalir di surga.

Ya Tuhanku,

Ketika Is... pergi...
Telah lama kudengar
ada sungai indah yang mengalir di surga

...Tapi pecah dada-ku dengan air mata haru,
saat aku tahu so... (inisial kawan SMA) -pun mengerti
ada sungai indah yang mengalir di surga
Tak mudah bagi-ku tuk mengerti keindahan di balik kesulitan ini,
tak mudah bagi-ku tuk bersabar menanti datangnya sungai indah yang mengalir di surga

Satu hari yang penuh ketulusan
indah hidup-ku di dunia ini,
sampai Aku membayangkan saat Kamu manjakan aku
dengan pertemuan di Yogyakarta.
Saat itu aku kuliah di sekolah tinggi ilmu syariah (STI’S)

kedatangan-ku ke Yogyakarta
tidak dapat mengubah apa pun.
Aku menghadapkan wajahku yang letih
karena rasa marah yang membara di bawah sekam hatiku,

Aku menghujat :
wahai subuh yang damai,
kata-Nya Satu hari yang penuh ketulusan
adalah pembuka datangnya sungai indah yang mengalir ke surga

sejak saat itu…
Aku menggunakan rasa mulia yang namanya cinta itu
sebagai kekuatan untuk melemahkan diriku sendiri.
Tiada lagi sungai indah yang mengalir ke surga
Dan aku galau dalam bimbang antara cinta
dan hakku untuk hidup sebagai jiwa mandiri yang berbahagia.

Sampai ahirnya…
Yang terjadi di dalam waktu itulah yang mengubah.
Bahwa Cinta bukanlah ijin untuk merendahkan harga diriku.
yang Aku kerjakan di dalam waktu adalah
Apa pun yang terjadi di dalam kehidupan yang tidak sesuai dengan harapan,
adalah tanggung-jawab untuk memperbaikinya.
Dan itu semua dimulai dari perbaikan sikap
aku keluar dari STI’S pindah ke IKIP Jakarta.

Ya Tuhanku,

lapangkanlah hati kami agar dapat kami teruskan kehidupan ini
Aku ikhlas untuk memperbaiki diri
dan menggembirakan satu sama lain.
Tuhan, kami ikhlas menerima
bahwa Keseharian yang diisi dengan ketulusan
akan tumbuh menjadi kehidupan yang membahagiakan.
Satu hari yang penuh ketulusan
adalah pembuka kemudahan di esok harinya
Ketulusan di hari yang termudahkan,
adalah sinar yang mencemerlangkan bulan
Dan ketulusan di hari yang sulit,
adalah sinar yang melembutkan matahari

Setelah Kini ku mengerti “Tuhan mendamaikan-ku,
atau menggelisahkan-ku dengan kesulitan yang memuliakan-ku
bukan karena aku berhasil memadamkan semua kontradiksi di dalam diri-ku,
tetapi karena aku justru menggunakan kegelisahan hatiku untuk menjadikanku lebih sabar dan lebih mengerti maksud di balik kesulitan yang kau hamparkan sebagai jalan naik-ku.

Kemudian Aku memutuskan pindah kuliah kembali
Aku belajar di Universitas Islam Djakarta sampai Wisuda
Di sana aku…
belajar menjadi pribadi yang memelihara kebaikan dalam pikirannya
belajar kebaikan dalam tutur-katanya dan kebaikan dalam tindakannya
di sana pula aku berbagi kebahagiaan…
selain aku menjadi ekor naga
(bekerja di sebuah perhotelan di Jakarta)
aku pun belajar menjadi kepala semut
(berwiraswasta “mulai dari usaha photo copy & rental computer
kemudian berubah usaha food court,
berubah lagi usaha konveksi,
berubah lagi usaha pabrik sandal,
berubah lagi usaha design & Advertising” sampai sekarang)
dan aku focus belajar menjadi kepala semut
melepaskan diri dari ekor naga tanpa meninggalkan kebaikannya.
sampai ahirnya aku berbagi kebahagiaan dengan panges, sungaiku yang lain
sungai indah yang mengalir ke surga…
Dan di karunia-kan 2 (dua) anak yang menyejukan jiwa
Risky Ageng Qanata (9 Th), Sabian Dhiyael Adinata (3.5 Th)

Ya Tuhanku,

Sampai saat ini, aku tidak tahu apa yang membuatnya menolak-ku.
Salahkah Perbedaan status ekonomi kami ?
atau salahkah stereotifku yang lemah gemulai ?
atau….
Waallahu ‘alam…

Aku tidak berjodoh dengan-nya…
Aku tidak memperoleh inspirasi-ku, Ry (initial kawan SMP/SMA)...
sungai indah yang mengalir ke surga sesuai yang di inginkan

Tetapi aku mendapatkan segala yang aku butuhkan bagi tersampaikannya berkah sesama
Terima kasih inspirasi-ku, Ry…
Kamu adalah satu diantara sungai indah yang mengalir ke surga…

Ya Tuhanku,

Kalau aku bisa mengulangi hidup ini,
apakah aku akan melakukan dengan kisah yang sama ?

...Hmm …

Kehidupan kita dilandasi oleh taubat atas kisah
dan ditegakkan dengan dinding kesyukuran.

Maka, sikapilah kisah sebagai pelajaran
yang membijakkan kehidupan dan janganlah hati ini terputus dari rasa syukur.

Dan untuk aku sendiri, aku akan mengulangi semua kisah-ku,
hanya...

...lebih awal.

1 komentar:

  1. itulah yg menyebabkan aku sampai pada eksistensi sedemikian. tetapi itu juga yg tidak mampu aku lakukan.

    " Hadza illati qad balaghta bika wa hiya ilati la uthiq.."

    BalasHapus